Tim PPK Ormawa UKMI Gelar Pertemuan dengan Dosen Pendamping dan Pre-Test Peserta Sekolah Perempuan Rimba
Dipublikasikan pada: 18 July 2025
Bungo – Kampung Pasir Putih, Dusun Dwi Karya Bakti, Kecamatan Pelepat : Tim Pelaksana Program Penguatan Kapasitas Organisasi Kemahasiswaan (PPK Ormawa) UKMI IAKSS memulai langkah awal yang penuh makna dalam pelaksanaan Sekolah Perempuan Rimba: Berdaya, Mandiri, Lestari dalam Nilai Keagamaan untuk Perempuan Suku Anak Dalam (SAD). Pada Jumat, 18 Juli 2025, bertempat di Kampung Pasir Putih, Dusun Dwi Karya Bakti, Kecamatan Pelepat, tim bersama dosen pendamping menggelar pertemuan koordinasi sekaligus pre-test bagi para peserta program.
Kegiatan ini diawali dengan arahan dari dosen pendamping yang menekankan pentingnya kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan tokoh lokal sebagai kunci keberhasilan program. Dosen pendamping juga menyampaikan bahwa keberadaan Sekolah Perempuan Rimba bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan sebuah ikhtiar nyata untuk meningkatkan kapasitas dan kemandirian perempuan SAD agar mereka dapat berperan lebih aktif dalam kehidupan keluarga maupun komunitasnya.
Setelah sesi koordinasi, kegiatan berlanjut dengan pelaksanaan pre-test yang menjadi tahapan awal untuk mengukur pengetahuan dan keterampilan peserta. Pre-test mencakup tiga aspek penting, yakni:
1. Aspek Keagamaan – meliputi kemampuan membaca Al-Qur’an, tata cara berwudhu, bersuci, praktik shalat, hingga tutorial hijab.
2. Aspek Pola Asuh dan Kesehatan – berfokus pada kesehatan ibu dan anak, kesehatan reproduksi, serta pola pengasuhan keluarga.
3. Aspek Keterampilan – berupa pengenalan keterampilan dasar menganyam dan pelatihan ecoprint sebagai potensi usaha produktif.
Ketua Tim Pelaksana PPK Ormawa UKMI, Loviaya Agnes Wahyuni, menjelaskan bahwa hasil pre-test ini akan menjadi tolok ukur penting untuk menyusun strategi pembelajaran yang lebih tepat sasaran. “Data awal ini sangat berharga, karena dari sinilah kami bisa melihat sejauh mana pengetahuan dan keterampilan yang dimiliki peserta. Ke depan, hasil pre-test ini akan dibandingkan dengan post-test untuk menilai perkembangan dan keberhasilan program,” ujarnya.
Para peserta mengikuti kegiatan dengan penuh semangat. Meski sebagian besar masih terlihat malu-malu, namun kehadiran tim mahasiswa dan dosen pendamping memberi suasana yang hangat dan mendukung. Hal ini menunjukkan adanya rasa percaya diri yang mulai tumbuh di kalangan perempuan SAD, sekaligus menjadi sinyal positif bahwa program ini dapat berjalan dengan baik.
Melalui langkah awal ini, Tim PPK Ormawa UKMI berharap Sekolah Perempuan Rimba bukan hanya menjadi ruang belajar, tetapi juga wadah pemberdayaan yang benar-benar memberikan dampak nyata. Dengan menggabungkan nilai keagamaan, kesehatan, dan keterampilan, program ini diharapkan mampu melahirkan perempuan-perempuan SAD yang berdaya, mandiri, serta mampu menjaga kelestarian budaya dan lingkungan mereka.
Kegiatan yang sederhana namun sarat makna ini menjadi pijakan penting dalam perjalanan panjang Sekolah Perempuan Rimba. Harapannya, apa yang ditanam hari ini akan tumbuh menjadi perubahan besar bagi masa depan perempuan SAD di Kampung Pasir Putih dan sekitarnya.